Setiap hari, kita sebagai penduduk kota, khususnya kota Jakarta, harus berjuang, bergelut menghadapi kemacetan, mulai dari pagi – pagi sekali hingga malam hari. Menembus udara – udara bekas pembuangan dari kendaraan bermotor yang setiap hari melintas di kota metropolitan ini.
Tak dapat dipungkiri lagi, kondisi kota Jakarta dapat dibilang ‘sakit’. Polusi dan asap tebal yang menyelubungi kota Jakarta sudah cukup untuk membuktikan semuanya. Karena itu semua, kita, penduduknya, yang terkena imbasnya. Banyak orang terjangkit penyakit dikarenakan kondisi kota Jakarta yang memang ‘sakit’.
Lalu bagaimana kita menyembuhkan kota Jakarta?
Jawabannya, dengan menjadikan Jakarta sebagai kota hemat energi!
Apa sih kota hemat energi itu?
Kota hemat energi adalah perancangan kota yang dapat menghemat energi yang digunakan. Yang seharusnya menggunakan energi 100%, dapat dihemat menjadi 50% saja. Semua itu karena rancangan khusus tersebut.
Menurut Bambang Setia Budi, Peneliti ISTECS, Staf Departemen Arsitektur ITB, ada 3 hal yang sangat penting untuk diperhatikan, apabila ingin menciptakan kota yang hemat energi, yaitu:
1. Perencanaan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas (transport planning and traffic management)
2. Perencanaan dan perancangan tata ruang kota dan tata guna lahan (urban spaces and land-use planning and design)
3. Perencanaan dan perancangan tata lingkungan dan tata bangunan (lanscape and building planning and design)
Perencanaan Sistem Transportasi dan Manajemen Lalu Lintas
Seperti yang dijelaskan pada kondisi diatas, transportasi dan lalu lintas menjadi masalah utama dalam perancangan kota hemat energi. Tentu akan lebih menghemat energi, apabila penggunaan sepeda sebagai alat transportasi lebih di optimalkan daripada mobil dan motor yang notaben nya adalah kendaraan bermotor. Sepeda tidak menghasilkan asap buangan yang menjadikan udara kotor, malah sepeda dapat menyehatkan badan karena membuat tubuh bergerak dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh dalam bentuk keringat.
funbike
Hanya saja, mungkin terkadang kita sebagai penduduk terlalu memanjakan badan sendiri, tidak mau berpanas – panasan naik sepeda untuk pergi, tidak mau berkeringat. Padahal semua itu menyehatkan. Polusi udara akan berkurang, udara menjadi lebih segar, dan badan pun sehat.
trans jakarta
Penyediaan kendaraan umum dengan fasilitas yang baik juga bisa membuat kota menjadi lebih hemat energi, asalkan penggunaan kendaraan pribadi dikurangi.
Perencanaan dan Perancangan Tata Ruang Kota dan Tata Guna Lahan
Dalam hal ini, diperlukan banyak RTH atau Ruang Terbuka Hijau yang difungsikan sebagai jantung kota, untuk membersihkan polusi di langit kota Jakarta. Bukan hanya bangunan yang diperbanyak, tapi juga penetralisir bangunan tersebut.
ruang terbuka hijau
Dalam merencanakan tata lingkungan dan tata bangunan, harus dilihat bagaimana lingkungan tempat bangunan itu berdiri. Apabila fungsi matahari masih bisa di optimalisasi, tentu tidak membutuhkan banyak energi listrik untu penerangan. Apabila arah angin dapat di optimalkan, tidak membutuhkan banyak ac yang membuang gas beracun (lagi – lagi) ke langit kota Jakarta.
Dan yang paling penting, semua itu kembali lagi kepada diri manusia, maukah sedikit berkorban untuk menyehatkan kota Jakarta? Menjadikan Jakarta sebagai kota hemat energi? Atau mengedepankan keinginan diri sendiri tanpa melihat dan mempertimbangkan baik/buruknya?
Arsitektur dan Lingkungan
Tema: Kota Hemat Energi
Putri Kumalasari A.
2TB02
25310456
picture by : www.google.com
No comments:
Post a Comment