BAB IV
USULAN
PENANGANAN PELESTARIAN
Kegiatan Konservasi yang
dilakukan di Setu Babakan meliputi pengelolaan kawasan, dimana fokus usaha yang
dilakukan meliputi penataan baik dari pengelolaan pengunjung, penataan bangunan
hingga infrastruktur di dalamnya.
Di kawasan Setu Babakan
ini memiliki luas area yang sangat besar, sehingga untuk lebih memudahkan area pengamatan dibagi menjadi 4 zona, yaitu ;
Gambar 4.1 Pembagian Zona
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Keterangan
dan Penjelasan :
Zona 1 : Biru, Zona 2 : orange, Zona 3 : hijau, dan Zona
4 : Kuning.
Zona 1 ; yang saat ini sedang dilaksanakan oleh
pemerintah sebagai pusat kebudayaan betawi, yang berisi pusat replika pemukiman
rumah budaya betawi.
Gambar 4.2 Rancangan Zona 1 Oleh Pemerintah DKI
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Gambar 4.3 Komplek Rancangan Zona 1
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pada kawasan ini pelaksanaan pembangunan baru mencapai
20% dari total site yang akan terbangun karena kendalanya masih ada lahan yang
belum terbebas.
Gambaran rancangan ini akan dibuatnya sebuah entrance
atau pusat informasi kawasan budaya dengan pintu akses utama melalu jalan Moch.
Kahfi II, terdapat pula sebuah wisma / penginapan bagi para pengunjung atau
orang yang ingin belajar mengenai budaya bertawi lebih dalam. Untuk menunjang
semuanya dan agar budaya betawi tidak punah maka akan di bangun sebuah bangunan
sebagai tempat pelatihan seni budaya dan pusat pendidikan.
Gambar 4.4 Kesenian Tari dan Boneka Budaya Betawi
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Zona 2 ; pada kawasan di zona 2 ini di rancang sebuah
kawasan perkampungan budaya betawi yang kini sudah ada di zona 2 dan lebih di
perbaiki dengan permukiman deret yang mengusung konsep rumah tradisional betawi
agar lebih indah dan nnyaman bila berada di lingkungan situ babakan ini.
Gambar 4.5 Kawasan Zona 2
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pada zona 2 terdapat 3 kawasan yang berbeda dan saling
menyatu satu sama lain yaitu :
- Warna hijau menunjukan kawasan perkampungan betawi yang kini sudah ada yang berfungsi sebagai tempat bersosial masyarakat kampung babakan dan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat sekitar, juga tempat mengadakan acara-acara seni betawi seperti lenong dll.
Gambar 4.6 Pertunjukan Lenong
di Kawasan PBB
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
- Warna ungu menunjukan lokasi wisata kuliner yang menjadi satu dengan tempat pemancingan agar masyarakat sekitar tidak memancing di kawasan situ. Dan pada lokasi ini juga di baut taman bermain anak.
Gambar 4.7 Desain Pemancingan
dan Wisata Kuliner
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
- Warna merah menunjukan kawasan rumah / permukiman rumah deret dan memiliki kesamaan bentuk dengan mengusung konsep perumahan betawi modern. Dengan vie mengarah ke arah situ babakan.
Gambar 4.8 Desain Perkampungan
Deret Di Sekitar Pinggiran Situ Babakan
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Zona 3 : pada zona tiga ini saat ini terdapat sebuah
pemancingan masyarakat dan rumah juga kios wisata kuliner masyarakat. Tidak
berbeda jauh design pada zona 3 ini di bagi menjadi 3 kawasan yaitu kawasan
kuliner dan kawasan perumahan deret betawi.
Gambar 4.9 Kawasan Zona 3
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Gambar 4.10 Kawasan Zona 4
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pada rancangan di zona 4 terdapat 3 kawasan yaitu kawasan
studio alam, plaza dan resort.
- Studio alam ini berfungsi sebagai tempat home industri dll.
Gambar 4.11 Desain Perumahan
Betawi Modern Pada Studio Alam
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pada kawasan ini sama seperti pada zona 1 dan gabungan
dengan zona 2.
- Plaza yang di fungsikan sebagai tempak bersosialisasi / berkumpul dan mnyatukan/menghubungkan dari zona 1 sampai 4.
Gambar 4.12 Desain Dermaga
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
- Resort yang difugnsikan sebagai wilayah komersil /penginapan bagi pengunjung domestik maupun turis.
Gambar 4.13 Desain Resort
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pembagian lokasi menjadi 4 zona juga harus di sesuaikan
dengan lokasi sekelilingnya. Penggunaan konsep pendestrian oriented agar tidak
tejadi kerusakan yang berkepanjangan juga membuat pengunjung merasa nyaman.
Gambar 4.14 Desain Pedestrian
Oriented Pada Keliling Situ
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Pedestrian pada bagian barat dan timur tidak jauh berbeda
adanya tempat berjalan manusia dan jalur sepeda.
Gambar 4.15 Desain Pedestrian
Oriented Pada Keliling Situ
(Sumber : http://miraandrea18.blogspot.com)
Sumber :
http://miraandrea18.blogspot.com
No comments:
Post a Comment